Thursday, 11 October 2012
Geografi
Peta persebaran Negara Maju dan Berkembang. Grup saya Kevin dan Putra
Kesimpulan: -Negara Maju: Negara-negara Eropa
-Negara Berkembang: Negara-negara Asia (sebagian maju)
-Negara Miskin: Negara-negara Afrika (sebagian berkembang)
  
Sumber:
* Bale, Win. 2002. Atlas Pelajar Indonesia dan Dunia. Jakarta : Erlangga
* Kurnia, Anwar. 2010. IPS Terpadu SMP Kelas IX. Jakarta : Yudhistira
Kesimpulan: -Negara Maju: Negara-negara Eropa
-Negara Berkembang: Negara-negara Asia (sebagian maju)
-Negara Miskin: Negara-negara Afrika (sebagian berkembang)
Sumber:
* Bale, Win. 2002. Atlas Pelajar Indonesia dan Dunia. Jakarta : Erlangga
* Kurnia, Anwar. 2010. IPS Terpadu SMP Kelas IX. Jakarta : Yudhistira
Wednesday, 10 October 2012
gymnastics PE
| Roll Forward | 
| Thinking what to do | 
| Roll backward | 
| catwheel | 
| figure 1 | 
| hand stand with help | 
Perlawanan Rakyat Blitar
Perlawanan
 PETA di Blitar merupakan salah satu perlawanan terhadap Jepang pada 
saat itu. Jika kita tarik garis ke belakang, PETA atau dikenal juga 
sebagai Pembela Tanah Air merupakan organisasi militer yang dibentuk 
oleh kekaisaran Jepang untuk melindungi Indonesia dari sekutu. Tentara 
PETA mendapatkan pelatihan dari Jepang, tetapi berbeda dengan Heiho, 
PETA belum pernah mengalami pengalaman tempur. 
Pemberontakkan
 di Blitar dilatarbelakangi oleh oleh semakin sulitnya kehidupan rakyat 
saat itu dan juga keinginan merdeka atas kepercayaan bahwa tentara 
Jepang akan segera kalah dalam perang asia timur raya sesuai berita yang
 didapat dari radio Internasional dimana satu persatu daerah 
kekuasaannya di asia jatuh ketangan sekutu. Sehingga sebelum tentara 
sekutu mendarat di Indonesia dan mengembalikan Indonesia sebagai wilayah
 pendudukan Belanda. Indonesia harus merdeka dan mendapat pengakuan 
internasional sehingga mencegah hal itu terjadi.
Akhirnya
 mereka memutuskan tanggal 14 merupakan tanggal penyerangan karena 
adanya pertemuan besar antara komandan dan anggota PETA di Blitar 
sehingga diharapkan akan membangkitkan semangat anggota lain, menguasai 
Blitar, dan menyulut semangat warga di daerah lain untuk melakukan 
pemberontakan. Gerakan yang dipimpin oleh Supriadi tersebut ternyata 
mengalami kesulitan karena pertemuan tersebut harus batal. Bila mereka 
tidak menyerang akan ada kemungkinan besar diketahui oleh kekhaisaran 
Jepang sehingga dapat diprediksikan mereka akan mendapat hukuman mati 
bagi yang terlibat perlawanan tersebut.
Supriyadi
 dan anggota lain tetap akan melaksanakan pemberontakan tersebut. Tepat 
dinihari 14 Februari 1945 meletuslah tembakan mortir dan peluru dari 
asrama Tentara PETA di Blitar dan pengibaran bendera Merah putih tepat 
diseberang asrama PETA.seperti telah diduga sebelumnya Tentara 
Kekaisaran Jepang akhirnya bisa mengatasi pemberontakan ini.harapan 
pemberontakan PETA di Blitar akan mendorong Pemberontakan PETA di daerah
 lain tidak terjadi karena tentara Jepang segera menarik seluruh senjata
 yang dipegang tentara PETA .
Semenjak
 peristiwa tersebut, jejak Supriadi menghilang sedangkan anggotadan 
komandan lain di penggal di daerah Ancol, ada juga yang di penjara. 
Untuk mengenang perlawanan PETA tepat di lokasi perlawanan didirikan 
monumen PETA yang terdiri dari 7 patung dalam sikap menyerang tepat 
ditengah-tengah adalah Supriyadi sebagai pemimpin perlawanan. Sedangkan 
asrama PETA kini menjadi SMP dan SMU Negeri namun bila dihat dari bentuk
 banguanan tersebut ada kesan itu merupakan bangunan asrama militer. 
Tugu tempat pengibaran bendera merah putih saat pemberontakan kini 
menjadi taman makam pahlawan.
Monday, 8 October 2012
Subscribe to:
Comments (Atom)

